Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Jumat, September 04, 2009

SISI LAIN RAMADHAN

(versi aslinya : KLIK DI SINI)

Jam menunjukkan pukul 15.15 wib. Handphone-ku berdering, isteriku di ujung telephon memohon agar aku segera pulang, katanya penting. Penasaran, kutanya lagi, ada apa sebenarnya. “Kalau Abang lambat pulang, kita gak kebagian lemang, soalnya cuma di situ aja yang jual, kalau di tempat lain aku gak tau dimana, jadi, tolong abang cepat pulang dan antar aku ke sana ya..!” Handphone langsung ditutup.

Lemang! Hmm ..enak, aku juga suka. makanan khas tanah melayu yang terbuat dari beras ketan dan dimasak dengan bambu itu sangat gampang didapat terutama pada bulan ramadhan. Kalau di luar Ramadhan gak tau carinya dimana? Di Batam, hanya ada beberapa tempat jual lemang yang kuketahui. Beda dengan kota Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang, selalu ada di semua tempat jajanan ketika Ramadhan.

Teringat di masa kecil di kampung kelahiranku, di Binjai, kalau kepingin lemang, gak perlu nunggu Ramadhan, tinggal ngomong ke orang tua, langsung buat sendiri karena bahan dan peralatannya semua tersedia seperti bambu, kayu bakar, apalagi pulut, di semua kedai ada.

Ada beberapa penganan yang hanya ada pas bulan Ramadhan, timun suri misalnya, setengah mati mencarinya jika di luar bulan ramadhan. Selain menyegarkan, timun suri ternyata memiliki manfaat kesehatan, terutama karena kaya kandungan pro vitamin A, serat, dan kalium. Buah ini juga diyakini bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, serta menyehatkan fungsi ginjal dan limpa. Tapi ya itu tadi, hanya ada di bulan Ramadhan.

Ada sisi lain keistimewaan Ramadhan yang dapat kita nikmati, misalnya, contoh kecil di ruang kantorku selama Ramadhan ini tidak ada asap rokok yang berkeliaran, penghematan sekian persen dari isi kantong karena tidak ada acara makan siang. Bahkan ketika di kampung halaman-ku dulu, ada beberapa teman yang bukan umat muslim yang ikut berpuasa dengan alasan diet, ingin menurunkan berat badan.

Ramadhan bulan penuh berkah, itu janji Allah di dalam al-qur’an, bahkan untuk semua umat, bukan hanya umat Muslim. Para pedagang meraih keuntungan yang lebih besar terutama pada saat menyambut dan pada saat berakhirnya bulan Ramadhan. Begitu juga para petani, peternak dan para pekerja mendapat rezeki melalui Tunjangan Hari Raya atau THR

Bulan Ramadhan diibaratkan sebagai Jualan Besar-besaran (Big Sale)-nya dari Allah SWT, maka manfaatkanlah, karena semua amalan yang kita jalankan di bulan Ramadhan ini mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda. Bahkan di bulan Ramadhan Allah menurunkan pada satu malam yaitu Lailatul Qadar yang pahalanya sama nilainya dengan amalan 1000 bulan.

Untuk anda bayangkan, terutama para ibu-ibu jika melihat satu pusat perbelanjaan atau mall yang menawarkan diskon hingga 75%, tentu nafsu belanja para kaum hawa tersebut meningkat, bahkan barang-barang yang belum dibutuhkanpun ikut dibeli. Menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti ini, di negara tetangga Singapura pun selalu ada jualan besar-besaran, diskonnya sampai 80 bahkan 90%, dan pengunjungnya-pun banyak dari warga Indonesia. Mereka memanfaatkan momen Big Sale-nya Singapura. Lalu kenapa kita tidak memanfaatkan momen Big Sale-nya Allah sang Pencipta?

Puasa membuat kita sehat karena jam makan yang teratur. Puasa juga memupuk kebersamaan, meningkatkan solidaritas sesama umat muslim. Di bulan Ramadhan ini kita bisa merasakan apa yang dirasakan kaum miskin ketika mereka kelaparan, tidak ada yang bisa dimakan, bahkan uang-pun mereka tak punya. Makanya, di bulan Ramadhan ini, untuk menyempurnakan ibadah puasa, kita diwajibkan membayar zakat fitrah yang salah satunya diperuntukkan bagi kaum miskin.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.28 wib, wah.. udah waktunya pulang, malah udah kelewatan 28 menit (karena jam pulang pada bulan Ramadhan adalah pukul 16.00 wib), ntar isteriku ngambek karena gak dapat Lemang, kacaulah dunia persilatan...

Jumat, Agustus 28, 2009

SANG PRESENTER

Pada hari Senin lalu, 24 Agustus 2009, saya dan keluarga menonton acara "Gong Show" di trans tv yang dipandu oleh Sdr Ari Untung, dibantu 3 jurinya yaitu : Ade Namnung, Olga Syahputra dan Indra Bekti.

Ada sedikit adegan yang bagi saya pribadi mengganggu pandangan dan kebetulan langsung ditiru anak saya yang berumur 3 tahun, yaitu : adegan dimana sdr ade namnung yang dalam posisi berdiri lalu ditendang oleh sdr olga syahputra, dan dapat dibayangkan seorang ade namnung yang bodynya tidak termasuk kategori "kurus" jatuh terjerembab dan terguling di lantai, ditonton seluruh pemirsa.

Saya tidak tahu ini kesalahan siapa?
Apakah kesalahan Ade Namnung yang berdiri dan tidak siap untuk “diserang”?
Apakah kesalahan Trans TV yang tidak mengedit sebelumnya karena dianggap layak tayang?
Atau apakah kesalahan stasiun televisi yang mempekerjakan seorang Olga Syahputra yang selalu berbuat kasar kepada orang lain?

Tapi yang pasti, pada saat itu juga tiba-tiba anak saya yang berumur 3 tahun langsung menendang abangnya yang hendak bersiap pergi tarawih. Adegan itu ditiru anak saya karena mungkin trans tv menganggap itu layak tayang atau layak ditiru, atau tak sempat terpikir oleh sang editor karena merasa tayangan tersebut ratingnya lagi naik. Wallahu 'Alam.

Memang adegan tersebut akhirnya ditutupi oleh pemandu acara, sdr Ari Untung yang mengambil alih suasana dengan menduduki Ade Namnung yang sedang terguling di lantai, berbicara sebentar lalu iklan.

Kembali ke sosok Olga Syahputra, yang menurut saya orangnya kasar, suka menggunakan kata-kata : begok, goblok, dan caci makian lainnya. Aneh ya, koq hal yang begini bisa ditayangin?

Saya pernah juga melihat pada beberapa episode sebelumnya di acara yang sama, Olga menonjok kepala seorang waria yang lagi show dengan menggunakan telapak tangan sambil mengucap cacian : “Bencong lu !”

Satu saat, ketika persiapan menjelang rapat di ruang pimpinan, secara tidak sengaja juga saya pernah melihat di televisi ulah Olga sedang menonjok kepala Luna Maya di acara live show-nya tv swasta (kalau tidak salah di RCTI).

Ada yang bilang lucu, dipandang dari sisi mana sih? Mungkin ada yang bisa menjawab?

Yang saya lihat hanya kekasaran demi kekasaran yang ditebar sang presenter Olga Syahputra, dan itulah yang ditayang televisi, dan itulah yang kita tonton beramai-ramai

Kalau kita perhatikan secara seksama di semua acara di televisi yang menggunakan presenter lebih dari 2 orang, selalu menyisipkan seorang presenter pria yang saya lebih suka menyebutnya “setengah pria”, karena memang gaya atau sifat mereka yang rada-rada “kewanitaan”. Sebut saja nama : Ivan Gunawan, Ruben Onsu, Indra Bekti, Aming, dan masih banyak lagi, dan tentunya juga Olga Syahputra yang menjadi “sasaran tembak” topik di sini.

Ada semacam penyakit “latah” di dunia entertain pertelevisian yang sepertinya harus menyisipkan orang – orang “aneh” seperti di atas yang saya belum melihat unsur edukasi-nya. Tidak tahu siapa yang memulai lalu menyebarkan virus aneh ini ke semua televisi.

Tuntutan masyarakat? Masyarakat yang mana? Saya bahagian dari masyarakat, tapi toh tidak menginginkannya. Lebih dari 3 bulan saya bertanya ke teman-teman, baik yang lebih senior maupun tidak, meminta pendapat, tanggapan mereka tentang adanya presenter “manusia aneh” di televisi. Banyak pendapat dan jawaban yang mereka berikan, tapi umumnya mereka berpendapat tidak setuju karena tidak mendidik.

Waria ataupun sejenisnya, atau apapun namanya adalah merupakan manusia ciptaan tuhan dan sebagian dari mereka ada yang berubah jadi pria normal, namun bukanlah bahagian dari kehidupan mereka untuk dipertontonkan di muka umum. Seperti kita juga ada yang ingin di “publish” dan ada juga yang tidak. Dan karena mereka termasuk makhluk yang minoritas, terkesan penampilan presenter “manusia aneh” di televisi tersebut adalah mewakili pribadi-pribadi mereka.

Lalu, apakah sosok presenter Olga Syahputra mewakili kaumnya?

JIKA INGIN LIHAT CERITA LAIN TENTANG "OLGA SYAHPUTRA" (SISI BAIK/BURUK) NYA, SILAHKAN KLIK DISINI

Rabu, Juli 22, 2009

Upgrade

Pernahkan anda melihat orang yang berbadan gemuk tapi lincah bergerak? Aku punya teman seperti itu. Gemuk, tingginya 172 cm, gerakannya lincah, selalu jogging di pagi hari atau sore jika hari libur. Makannya? Wow jangan ditanya, semua dilahap tanpa pantangan. Bagaimana dengan perilakunya? Pergaulannya? Setahuku Orangnya baik. Isterinya juga dikenal baik dan ramah oleh para tetangga.

Tapi apakah semua orang sifatnya sama dengan orang yang kuceritakan tadi? Baik hati, suka menolong dan sifat positif lainnya.

Badan besar belum tentu berjiwa atau berhati besar. Tapi logikanya orang besar pasti di dalam tubuhnya seandainya dibedah kelihatan dia punya hati yang besar. Ya memang, tapi mungkin bukan itu yang dimaksud. Perasaan yang ada di dalam hati tersebut itu yang ingin kuceritakan. Perasaan dengki, iri hati, sombong dan lain – lain itu semua ada di dalam hati. Atau perasaan sayang, cinta, iba, belas kasih dan lain-lain itu juga ada di dalam hati. Diri kita lah sebagai pengelola perasaan yang ada di hati tersebut, apakah ingin jadi baik atau sebaliknya. Atawa lingkungan juga bisa membentuk isi hati untuk menjadi apapun sesuai lingkungan yang mempengaruhinya. Seseorang yang selalu bergaul dengan orang alim ulama, berilmu, tentu sedikit banyak akan mempengaruhi dirinya untuk berbuat baik demikian juga sebaliknya tidak mungkin seseorang akan terpengaruh menjadi orang yang baik jika bergaul dengan orang selalu berbuat maksiat, pemabuk dan hal-hal lain yang berbau negatif.

Kembali ke cerita hati atau jiwa besar, siapkan anda dikritik orang lain? Dengan jiwa besarkah anda menerima kritikan tersebut? Atau seandainya disuruh memilih, apakah anda ingin jadi pengkritik atau penerima kritikan?

Orang yang berhati besar ataupun berjiwa besar adalah orang yang siap menerima kritikan bahkan meminta orang lain untuk menegurnya apabila tersandung dalam hal yang negatif bahkan minta dikritik. Dan seandainya dia harus mengkritik orang lain, dia akan sampaikan dengan bahasa yang santun dan terkadang kesantunannya tidak dapat dicerna oleh orang yang berjiwa kerdil.

Mengkritik orang memang gampang tapi gampangkah kita menerima kritikan?

Tubuh manusia adalah komputer yang paling canggih di dunia ini, otak diibaratkan hardisk yang punya kapasitas besar tidak terhingga, teguran/kritikan orang terhadap kita diibaratkan software baru yang menawarkan diri untuk meng-upgrade software kita yang sudah usang agar menjadi lebih baik.

Ketika kita membuka internet, ada penawaran upgrade untuk satu software tertentu atau ketika kita berjumpa teman yang menawarkan satu software yang bisa mengupgrade komputer kita secara gratis, tentu dengan girang kita terima, dicoba dan ingin melihat hasilnya.

Tapi kenapa ketika ada kritikan dari orang lain yang bertujuan ingin merubah sifat kita untuk menjadi lebih baik, koq kita marah? Bukankah sebenarnya mereka ingin memberikan software terbaru untuk meng-upgrade komputer canggih di tubuh kita untuk jadi lebih baik?

Orang yang berjiwa besar akan selalu siap menerima tugas apapun yang diberikan karena itu adalah bentuk kepercayaan terhadap diri kita dan bukanlah suatu hukuman dan kita tidak akan tersiksa menjalankannya.

Sepertinya gampang diucapkan, pelaksanaannya? hmm....


Ada kutipan dari situs “tetangga” : Kata orang bijak, “Orang (berjiwa/berhati) besar itu tampak keagungannya dari cara dia memperlakukan yang kecil.” Orang kecil boleh berarti orang (pihak) yang lemah, orang yang kerdil jiwanya, orang yang bodoh dan orang yang rendah prilaku dan kepribadiannya.

Kamis, April 30, 2009

Pengumuman Buat Para Investor di Batam (membantu sosialisasi pemerintah...)

Data ini diambil dari situs http://www.batam.go.id/ dan bisa di download juga :


PROSEDUR REGISTRASI PERUSAHAAN DAN PEMBERIAN IZIN USAHA

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan dan Pengeluaran Barang ke dan dari serta berada di Kawasan yang telah ditunjuk sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Kegiatan pemasukan barang ke dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam hanya dapat dilakukan oleh pengusaha yang telah mendapat izin usaha dari Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Surat Izin Usaha (IU) :
Izin Usaha adalah legalitas untuk dapat melakukan kegiatan usaha dalam kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas batam yang dikeluarkan oleh BP Batam berdasarkan penilaian dan penelitian terhadap kelengkapan persyaratan yang terdapat pada form registrasi. Bila perusahaan tersebut telah memenuhi syarat-syarat yang tertera dalam form isian registrasi BP Batam, perusahaan pemohon dapat diberikan Izin Usaha.

Tahapan Registrasi dan Pemberian Izin Usaha


1. Pengajuan Permohonan pada Loket Pelayanan

Perusahaan mengajukan Surat Permohon kepada Badan Pengusahaan Batam, surat permohonan ber-kop perusahaan memuat/mencantumkan ;

a. Tanggal dan nomor surat
b. Ditujukan kepada Kepala Badan Pengusahaan Batam
c. Pokok surat adalah pengajuan izin usaha dan registrasi.
d. Tembusan Surat ditujukan kepada;
- Anggota Bidang Sarana dan Prasarana
e. Mengisi Form Registarasi Perusahaan beserta lampirannya
f. Membuat Srt Pernyataan (eterai Rp.6000,-) tentang kebenaran isi dari form yg disertakan.
g. Surat Permohonan dan Peryataan ditandatangai oleh pimpinan perusahaan yang tercantum dalam akta perusahaan.


2. Penelitian Administratif
Badan Pengusahaan Batam akan meneliti kelengkapan dan mencocokan isian pada form registrasi dengan copy dokumen yang dilampirkan, menilai kesesuaian bidang usaha yang dilakukan dengan dokumen pendukung yang dimiliki, menelaah jenis dan jumlah barang/bahan yang akan dimasukan/digunakan perusahaan untuk periode satu tahun kedepan.

3. Verifikasi Lapangan
Badan Pengusahaan Batam memeriksa kebenaran isian formulir isian dengan dokumen-dokumen perusahaan. Eksistensi (lokasi perusahaan), identitas pengurus, penanggung jawab, jenis usaha.

4. Penerbitan SURAT IZIN USAHA
Bila perusahaan tersebut telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berdasarkan penilaian dan penelitian terhadap kelengkapan persyaratan yang terdapat pada form registrasi, BP Batam akan menerbitkan Surat Izin Usaha.

5. Melampirkan fotocopy data-data sebagai berikut :
> Sural Izin Usaha Perusahaan (SIUP)/TDUP/lzin Usaha Industri (IUI)/IUT.
> Tanda Daftar Perusahaan (TOP).
> Tanda Daf tar Gudang (TDG).
> Angka Pengenal Impor (API-U/API- T/API-P).
> Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
> Nomor Induk Kepabeanan (NIK).
> Akte perusahaan.
> Keterangan Domisili.

OPERASIONAL PROSEDUR SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR PRODUK TERTENTU
(IT-PT)

Departemen Perdagangan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No.56/M-DAG/PER/12/2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu melakukan pengaturan terhadap tata cara pemasukan/impor 5 (lima) produk tertentu yaitu Elektronik, Makanan dan Minuman, Pakaian Jadi, Mainan Anak-Anak dan Alas Kaki.

Impor Produk Tertentu oleh Importir Terdaftar Produk Tertentu untuk kebutuhan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

Selanjutnya Peraturan Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam/ Bintan/ Karimun Nomor 4 tahun 2009 mengatur tentang Pelaksanaan Impor Produk Tertentu ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam/ Bintan/ Karimun

Pemasukan peroduk tertentu yang diatur dalam Peraturan Dewan Kawasan No.4 Tahun 2009 tersebut hanya untuk digunakan di dalam Kawasn Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam

Tahapan Pemberian Izin sebagai Importir Terdaftar Produk Tertentu
1. Pengajuan Permohonan pada Loket Pelayanan
(Loket Pelayanan berada di Lt. 2 Sumatera Promotion Centre (SPC) dan Lt.3 Gedung Otorita Batam Batam Centre)
Perusahaan mengajukan Surat Permohon kepada Badan Pengusahaan Batam, surat permohonan dengn kop perusahaan memuat/mencantumkan ;

Tanggal dan nomor surat
Ditujukan kepada Kepala Badan Pengusahaan Batam
Pokok surat adalah pengajuan sebagai Importir Terdaftar Produk Tertentu
Tembusan Surat ditujukan kepada;
- Anggota Bidang Sarana dan Prasarana
Mengisi Form Isian IT-PT beserta lampirannya
Surat Permohonan dan form IT-PT ditandatangai oleh pimpinan perusahaan yang tercantum dalam akta perusahaan

Lampiran Dokumen :
1. Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan
2. Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Fotocopy Angka Pengenal Impor (API)
4. Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
5. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
6. Fotocopy Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)
7. Rencana Impor dalam 1 (satu) tahun
yang mencakup Jumlah, Jenis barang, Pos Tarif/HS (10 digit)
serta Pelabuhan Tujuan

2. Penelitian Administratif
Badan Pengusahaan Batam akan meneliti kelengkapan dan mencocokan isian pada form IT-PT dengan copy dokumen yang dilampirkan, menilai kesesuaian bidang usaha yang dilakukan dengan dokumen pendukung yang dimiliki, menelaah jenis, jumlah, satuan, pos tarif/HS code barang/bahan yang akan dimasukan/digunakan perusahaan untuk periode satu tahun kedepan.
3. Penerbitan Surat Izin Importir Terdaftar Produk Tertentu
Bila perusahaan tersebut telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berdasarkan penilaian dan penelitian terhadap kelengkapan persyaratan yang terdapat pada form IT-PT, BP Batam akan menerbitkan Surat Izin Importir Terdaftar Produk Tertentu.

Contoh Surat Permohonan registrasi & izin usaha, Contoh Surat Permohonan Pemasukan Barang, Contoh Surat Permohonan Pemasukan Barang Formulir Isian untuk memperoleh Izin Importir Terdaftar Produk Tertentu(IT- PT) (download)

Kamis, April 16, 2009

Investasi

Istilah Investasi sering kita dengar dan baca, yang artinya kira2 adalah pengorbanan yang dilakukan di masa sekarang dengan harapan mendapat hasil yang baik di masa mendatang.

Berdekatan dengan rumahku ada sepasang suami isteri yang terkesan orang biasa seperti orang kebanyakan. Punya 2 anak yang sudah besar dan salah satu putrinya sekarang sedang duduk di bangku kuliah. Bagiku pribadi mereka sosok yang istimewa karena mempunyai 7 unit rumah tersebar di seluruh Batam yang disewakan, yang hasilnya dijadikan biaya kuliah anak-anak mereka. Ya... ini investasi yang patut ditiru.

Aku tidak punya apa2 yang bisa dibanggakan, hanya 1 isteri dan 4 anak kesayangan. Harta tidaklah banyak, rumah apalagi. Rumah dinas sih ada...Alhamdulillah. Pendidikan bagi anak2 adalah hal sangat penting bagiku dan asuransi pendidikan agar mereka bisa melanjutkan sekolah lebih tinggi. Menurutku ini investasi yang wajar dan orang2 banyak melakukannnya.

Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2009 baru saja berlalu. Meski belum ada keputusan Komisi Pemilihan Umum atau KPU siapa yang bakal jadi pemenang, namun dari hasil Quick Count, sudah dapat direka-reka siapa yang bakal jadi pemenang. Ada pihak yang tersenyum karena perolehan suaranya sesuai target. Sementara itu ada pihak yang kecewa karena kalah lalu menggugat dan memboikot Pemilu Presiden mendatang dengan alasan yang beragam seperti adanya intervensi pemerintah terhadap KPU. Dan ada satu pihak yang awalnya ke-pede-an merasa bakal memperoleh suara terbanyak lalu tak mau lagi jadi orang nomor 2, ingin jadi nomor satu juga, kesana kemari cari pendamping tanpa sedikitpun menoleh sang nomor 1. Tetapi apa yang terjadi ketika tahu suaranya anjlok. Mengemis minta kembali lagi dicalonkan jadi pendamping tetapi kayaknya tidak berhasil.
Ada seorang Caleg yang kebetulan tetangga dekat yang kalah pada penghitungan suara pemilu kemarin lalu memusuhi para tetangganya. Aneh memang. Pilihan kita pada seseorang Caleg adalah hak dan bukan kewajiban. Gimana kalau ada 10 orang tetangga kita ikut mencalonkan diri jadi Caleg, apakah harus dicontreng semua?

Ingin mencalonkan diri jadi Caleg bukanlah bisnis kagetan kayak pasar malam. Begitu barang ditebar, dilihat murah, bagus, langsung dibeli. Janganlah begitu anda berfikir ingin jadi caleg, setor uang yang tidak sedikit ke partai, sebar spanduk, cuap2 di sana sini lalu anda berfikir langsung bisa duduk di kursi dewan karena yakin menang. Enak amat..! memangnya Anda siapa? Visi misi Anda Apa? Selama ini Anda dikenal orang gak sih? Budi dan perilaku Anda, bagus gak sih? Ama tetangga dan masyarakat sekitar, apakah Anda sosok pembela? Pengayom? Gak jaminan bisa buat Iklan Kampanye paling besar lalu bisa menang.

Okelah, Anda orang yang paling baik, di lingkungan sekitar Anda dinilai orang yang dikenal, sosok pembela kebenaran, visi misinya bagus dan membuat orang tergiur untuk memilih Anda. Tapi apakah semua itu didukung oleh kondisi keluarga Anda? Suami atau isteri Anda baik gak ama orang? Gimana pula dengan anak-anak Anda dan orang tua Anda? Susah kan?

Saatnya kita mengukur diri pantas tidaknya kita mencalonkan diri jadi seorang anggota dewan yang terhormat. Coba ukur diri anda sesuai kriteria di atas sudah memenuhi syarat apa belum. Kriteria di atas barulah dari sebagian kriteria umum yang kuketahui. Belum lagi kriteria2 lain dari masing2 orang yang tentulah berbeda-beda.

Berapapun uang yang Anda keluarkan untuk jadi Caleg, akan terasa gampang untuk mengembalikan modal tersebut ketika anda berhasil duduk jadi seorang legislatif. Tapi gimana kalau Anda kalah? habislah semua harapan, harta dan belum lagi hutang2 yang tidak bisa dikembalikan. Aku baca di koran malah ada yang bunuh diri, kena serangan stroke, isteri minta cerai.....nah.
Dengar dari teman2 bahwa di tempatku di Batam ada 2 orang caleg kalah yang sedang menenangkan diri di Pesantren.....masih mendingan.

Seandainya Anda berhasil duduk di gedung dewan selama 5 tahun ke depan, kapankah Anda memikirkan rakyat? Karena 2 tahun pertama, Anda harus sedaya upaya mengembalikan modal yang dikeluarkan untuk kampanye kemarin, 2 tahunnya lagi untuk menghidupi Anda pribadi dan partai, sedangkan sisa 1 tahun lagi ditabung untuk modal mencalonkan diri jika ingin jadi caleg lagi. Analisa yang kejam ya...he he..

Aku pernah mendengar obrolan para "pengamat" di kantin sudut "First City Complex - Batam Centre" bahwa umumnya orang yang bernafsu ingin duduk di legislatif adalah mereka para pengusaha yang ingin mendapat "proyek/pekerjaan" di pemerintahan. Wah...mudah2an itu gak benar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka-mereka yang bisa duduk di gedung dewan ataupun pemimpin pemerintahan dan negara sekarang ini adalah mereka yang memetik hasil panen dari apa yang mereka korbankan/investasikan minimal 5 tahun yang lalu. Mereka2 telah menginvestasikan amal perbuatan kepada orang lain di sekitar, bahkan mungkin sebahagian harta juga sedikit terkuras demi lingkungan dan didukung pula oleh kondisi keluarga mereka juga umumnya mempunyai sifat yang disenangi orang. Sehingga masyarakat sekitar memberi simpati dengan memilih mereka untuk jadi pemimpin ataupun wakil rakyat. Jadi, jika Anda ingin dipilih untuk jadi pemimpin atau wakil rakyat pada tahun 2014 mendatang, sekaranglah saatnya Anda mulai menanam investasi dengan menabur benih kebaikan kepada orang2 di sekitar. Berat memang, karena modal yang akan dikeluarkan tidaklah sedikit dan Anda dari sekarang harus mempertahankan semua unsur2 positif diri dan bila perlu ditingkatkan lagi. Dan hasil yang didapat pastilah memuaskan, paling tidak secara langsung atau tidak langsung sebenarnya Anda juga telah berinvestasi untuk akhirat...hmm.

Sekarang ini adalah era-nya bagi pemimpin atau wakil rakyat untuk mengambil hati dan simpati masyarakat. Apapun perbuatan Anda para pemimpin/wakil rakyat akan menjadi penilaian bagi masyarakat untuk memilih Anda. Dan Pemilu adalah sarana bagi masyarakat untuk membalas dendam ataupun balas budi atas perbuatan Anda selama ini.

Bukan maksud untuk membesarkan nama seorang Gubernur Kepulauan Riau yang sekarang menjabat, tapi seharusnya cara investasi kebaikan yang beliau tanam 5 tahun sebelum mencalonkan diri jadi Gubernur bisa ditiru. Dengan kebaikan dan keikhlasannya setiap ada kesempatan, Dia beranjang sana ke daerah2 terpencil walaupun itu di luar wilayah kerja dimana waktu itu Dia menduduki jabatan sebagai ketua Otorita Batam, yang aku tahu Dia tidak pernah memandang satu orangpun sebagai musuh. Makanya ketika ia mencalonkan diri menjadi Gubernur Kepulauan Riau, sebagian besar mendukungnya karena bagi mereka saat inilah bisa membalas kebaikan orang yang selama ini membantu mereka.

Itulah investasi. Apakah Anda sudah berinvestasi? Investasi Apa? Kebaikan atau....?


Rabu, April 01, 2009

Kisah Sinetron Pujaan

Seorang Inayah di dalam Hareem
Dulu Hareem sekarang Inayah
Panggilan Umi kepada setiap isteri - isteri
Diganti Ami tidak berbeda fungsi

Semuanya menjadi isteri Kanjeng
Dan berubah wujud jadi Romo yang langgeng

Tinggal di gedung megah
Kekayaan yang melimpah

Tanpa susah payah

Tidak ada beda isi cerita
Cuma pakaian yang menghiasi tubuh sudah berganti gaya
Sekarang lebih modern
Keren..

Bercerita tentang kedengkian seorang ami Desi terhadap ami Inayah
Semua yang dilakukan dianggap salah
PerbuatanMu buat Ami Desi resah
Selalu membuat dia kalah
Ami Inayah..

Tapi di sini beda
Ami Desi yang tersiksa
Oleh kecemburuan Ami Inayah
Ulah menggebu tanpa menyerah
Cemburu yang tidak sah
Karena hubungan yang tidak sunnah

Ami Inayah punya kuasa penuh di dalam Hareem
Walau terkesan kalem
Kemauan tidak bisa direm

Marah walau salah
Bukan Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

Romo Doso tidak bisa berbuat apa
Siapa yang harus dibela
Hanya terpana
Pusing kepala
Tidak bisa bekerja
Yang lain saja

Ada yang mencium bau
Tapi tidak ketemu
Berusaha mencari tau
Yang lain tak beri tau
Kami malu

Tapi Ami Inayah Bangga
Mengatur semua
Merasa bisa
Memang bisa
Harus Bisa
Kalau tidak bisa bahaya
Kehilangan orang tercinta

Kami menutupi
Ami membukanya

Kami diam
Malah Ami yang berbicara

Ami Inayah..
Biarlah kita saja yang terlibat
Jangan tetangga juga melihat
Sepertinya Ami tidak ambil berat
Biar dilihat..
Sikat..
Malah nanti Ami jadi tidak sehat

Kasihan Ami Desi
Senang gembira hanya di sini
Kami semua melindungi
Tapi dia ingin mutasi

Ini ulah Ami..


Senin, Maret 30, 2009

Coblos atau Contreng Ya?

Judul di atas, mengingatkanku pada salah satu iklan partai di televisi. Suasana obrolan kayaknya di satu warung kopi, dimana di situ terdapat satu generasi muda dan orang tua yang butuh petunjuk. Iklannya ringan, menuntun, dan mengena. Apakah anda tertarik untuk memilih partai tersebut? Hmm..

Pada satu acara pesta pern
ikahan anak seorang tokoh masyarakat di Batam yang kebetulan aku dan isteri diundang di acara tersebut. Seperti biasa setelah makan dan memberikan selamat kepada pengantin dan keluarga, aku langsung pulang. Tetapi ada yang tidak biasa terlihat di sepanjang acara resepsi di pesta kali ini. Ada sepasang suami isteri yang cukup kukenal dan maaf namanya tidak akan kusebut di tulisan ini yang selama acara ramahnya minta ampun, penuh senyum, semua orang yang hadir dijabat tangan oleh mereka termasuk aku dan isteriku. Dia menanyakan kabarku dan anak2ku di rumah.

“Alhamdulillah”, kujawab dengan hormat dan ramah karena memang umurnya lebih tua sepuluh tahun di atasku. Cuma aku heran saja karena selama ini dia tidak pernah menegurku walaupun sering ketemu. Bahkan kalau aku tegur setiap jumpa, dia hanya menjawab singkat saja terkesan gak mau kenal orang lain. Selidik punya selidik, ternyata sepasang suami isteri ini adalah Calon Legislatif atau Caleg DPR RI Tahun 2009 Dapil Batam. Ha..ha..pantaslah.

Bulan April 2009 sebentar lagi kita lalui. Pemilihan Umum Le
gislatif yang tanggal persisnya belum kita ketahui berhubung KPU belum menetapkan karena masih berkoordinasi dengan DPR RI yang masih membahas RUU Pilpres dan Wapres.

Dimana – mana terlihat poster kampanye masing2 partai dengan pesan dan janji2 yang muluk, kontrak politiklah atau apalah mereka yang punya istilah. Semuanya manis terd
engar dan membuat kita terbuai oleh orasi yang menyentuh. Wajah – wajah penebar pesona pun bertebaran di sepanjang jalan kotaku tercinta. Ada poster dengan senyum yang polos, senyum yang lepas, ada juga yang terkesan dipaksa, mungkin sehari hari kerjanya gak bisa atau gak sempat senyum karena sibuk bekerja atau pengarah gaya waktu di mau difoto yang kurang memperhatikan.

Tim suksespun mereka bentuk dengan program2 yang sudah dipersiapkan. Dan yang tidak kalah penting adalah membuat poster kampanye, spanduk dan lain2 biar para caleg dikenal masyarakat, terus apa lagi yah?

Dan operasipun dijalankan. Poster2 disana sini terpampang, itu hasil kerja keras mereka, ulet banget. Tapi Kenapa yah mereka harus nempel poster di malam hari, kayak tukan ronda aja. Oh.. mungkin sekalian jaga malam kali. Buktinya di komplek perumahanku pada musim kampanye gini jadinya aman2 aja. Aku ingin mereka memasang poster di siang atau sore hari pas aku pulang kerja biar bisa kulihat mereka sekalian kan bisa tanya2 visi dan misi mereka agar pilihan kita jatuh ke mereka. Bila perlu cantumkan nomor telepon atau HP yang bisa dihubungi dalam poster tersebut agar bisa langsung tanya ke Calegnya. Koq aku ngatur ya? emang aku siapa? maaf ya Bapak dan Ibu Caleg.

Ada pula ulah beberapa oknum pemasang poster kampanye yang aku pribadi menyebut mereka “sadis” karena menempelkan poster dipaku pada pohon-pohon yang dapat mengakibatkan rusaknya tumbuhan. Termasuk pohon mangga yang ada di halaman rumahku dan sampai sekarang poster tersebut masih menempel disana. Aku tak punya keberanian untuk mencabutnya, sensitiflah, kan suasana kampanye seperti ini orang gampang tersinggung. Tapi terus terang aku jadinya tidak simpati lagi sama calon yang terpampang di pohon mangga tersebut dan sudah kuwanti-wanti isteriku agar jangan memilih dia. Nah, sudah kurang dua suara kan? Gimana pula poster kampanye yang mereka paku di pohon2 milik orang lain?

Sekarang, tinggal aku yang bingung mau pilih partai apa dan calegnya siapa? biasanya hari gini, seperti lima tahun sebelumnya, aku sudah jatuh hati kepada salah satu partai dan calegnya dan akupun udah “kampanye” ke isteri, calon mana yang harus dipilih, tapi se
karang koq belum ketemu ya?

Apa mungkin karena sudah sering dapat janji yang diutarakan tiap2 partai setiap pemilu yang semuanya banyak yang terlalu muluk. Janji mereka bukannya tidak terbukti tapi hanya sedikit yang selebihnya hanya tinggal janji dari pemilu ke pemilu berikutnya. Mereka fikir bisa membangun negeri ini dengan kekuatan satu atau beberapa partai saja, itu sombong namanya. Kenapa setiap partai saling mencela yang lain, menjelek-jelekkan partai lain, merasa paling benar. Kenapa kita tidak bersatu membangun negeri ini biar maju. Kenapa selalu ada yang iri dengan partai yang berkuasa, kalau mereka bisa membuat perubahan walaupun sedikit, kenapa partai lain tidak mendukung penuh agar cita2 bangsa cepat tercapai? Toh mereka masih lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Jangan karena iri lalu membuat oposisi.

Aku pernah baca di Koran Batam Pos, edisi 27 Pebruari 2009, bahwa kalau tidak salah, ada 868 caleg yang ikut bertarung pada Pemilu 2009 ini untuk memperebutkan 45 kursi DPRD kota Batam. Wah 868 dikurangi 45 sama dengan 823. Jadi ada 823 orang caleg yang bakal kalah,
bakal “kalah judi”, bakal stress, gila, wah kasihan..

Sayang, uangku hanya bisa untuk menghidupi satu isteri dan 4 orang anak, maklumlah aku hanya pegawai pemerintah. Seandainya aku punya uang lebih, pasti akan kubangun Rumah Sakit Jiwa di Batam. Kan peluang, karena akan kebanjiran pasien setelah tanggal 9 April nanti. He he..

Aku punya teman seorang pekerja musiman atau bisa juga dibilang pengangguran yang cukup berani atau nekad, aku gak ngerti, dan ikut mencalonkan diri jadi Caleg dari partai baru. Katanya sih cuma iseng untuk meramaikan kompetisi. Tapi kalau diajak bicara yang bukan politik malah maunya menghayal kalau seandainya dia jadi terpilih duduk di Gedung Dewan yang terhormat, anehnya kalau kutanya visi misinya atau target, golongan/kalangan mana yang akan ditangkap untuk memilihnya, dia seolah bingung lalu ngajak cerita lain yang gak ada hubungan dengan partai.

Lha ini kacau dan malah sekarang, walau rumahku dekat dan sering ketemu, tapi dia selalu menjauh saat kudekati atau mungkin takut ditanya lagi yang macam2 tentang visi misinya, padahal aku juga tidak mengerti banyak tentang politik hanya ingin bertanya saja apa yang memang pantas untuk ditanyakan kepada sang Caleg.


Yang lucunya lagi, walau dia sering bilang ke orang2 sekitar bahwa dia hanya ingin meramaikan kompetisi, tapi koq malah lebih nekad lagi ikut2an pasang poster kampanye di beberapa tempat yang pasti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Dan parahnya, menurut para tetangga bahwa uang tersebut didapat dari uang cuti sang isteri yang diterima sekali dalam setahun yang sesungguhnya sang isteri bekerja sendiri untuk menghidupi sang suami pengangguran dan tiga orang anak.

Miris hati melihat kondisi seperti ini. Ini baru namanya “
main judi”, dan termasuk calon pasien Rumah Sakit Jiwa yang akan kubangun nanti, he..he.

Rabu, Maret 04, 2009

Asyiknya Sinetron Pukul 19.00 (?)

Isteri bukan pembantu. Memang.. aku tau, tapi ada beberapa saat atau moment yang aku butuh bantuan isteri. Aku gak tau dimana baju kerja yang akan kupakai besok. Koq gak ada di lemari. Kulihat tadi siang dia masak sayur “daun ubi tumbuk” kesukaanku, koq udah gak ada lagi? Habis? Siapa yang habisin?


Dan isteriku bukan membantu. Dengan hanya melambaikan tangan menandakan tidak tau atau gak mau tau atau minta jangan diganggu atau entahlah. Tapi yang pasti dia menjawab dengan “bahasa tangan” tersebut sambil matanya terus menatap televisi yang sedang dia tonton. Sinetron..


Tanggung Bang, sudah 68 episod aku nonton nih. Ntar yaa... Abang baik deh..” begitulah jawaban isteriku tersayang sambil sedikit menambah pujian usang agar aku tak marah.


Sinetron...Sinetron apa sih hebatnya dia? Manfaatnya apa sih? Yang baru aku tau cuma akibat nonton sinetron. Isteriku lalai memberi susu pada kedua bayi kesayanganku, hanya karena Mu mas Sinetron. Isteriku lupa menegur 2 anakku yang lain yang belum belajar dan masih bercanda.


Kalau Sinetron langganan istriku sudah muncul, aku harus bersiap jadi seorang bujangan. Aku harus siap menjadi “pejabat sementara” dengan jabatan : IBU RUMAH TANGGA. Harus siap menggendong sambil menyusui bayi kita. Maafkan aku ya sayang.


Kalau diamati secara dewasa dan mendalam bahwa cerita dalam sinetron tersebut mengisahkan kesabaran seorang wanita muslimah yang selalu dianiaya saudaranya, sabar walau dianiaya isteri yang lain dari suaminya bahkan sabar dianiaya majikan ketika bekerja di luar negeri. Tetapi, masih menurut penilaianku bahwa yang terlihat secara gamblang malah kekejaman, kedengkian, fitnah di sana sini dan segala sifat buruk2 lain yang tidak bisa diceritakan satu persatu.


Apakah tontonan seperti ini mendidik keluargaku? Mendidik Bangsaku? Walaupun sinetron yang ditonton bernafaskan islami, tapi tidak ada pendidikan positif yang secara gamblang dapat dipahami para penontonnya. Ada sih, tapi ntar ketika kisah sinetron tersebut memasuki episode akhir, kan happy ending.. Mungkin sekitar 5 episode terakhir dapat kita nikmati pembalasan untuk mereka yang selama sepanjang episode menikmati “bahagia” dari kerakusannya, menikmati hasil kedengkian, menikmati kesusahan orang lain, semuanya dibalas seadil-adilnya menurut versi sutradara.


Lalu, Siapa penontonnya yang sekaligus jadi korbannya? Kalau di rumahku yang pasti istriku tercinta. Tapi siapa korban disebelah rumahku? Siapa korban di RT sebelah? Apakah bangsa kita juga sudah menjadi korban?


Mungkin di depan televisi di seluruh Indonesia ada anak2, remaja dan segala umur dengan latar belakang yang berbeda. Sang televisi or sang sutradara sepertinya "sengaja" membentuk sifat penonton untuk menjadi boneka2 yang diinginkannya. Untuk sinetron yang ini sang sutrad ingin mengajarkan anakku cara melawan orang tua. Untuk sinetron yang ono sang sutrad ingin mengajarkan para wanita untuk menggugat cerai sang suami tercinta. Dan banyak lagi kemauan Bang sutrad yang ingin ditanamkan ke dalam kepala sang korban yang secara sadar atau tidak para korban mengetahuinya.


Mungkin sekarang para pelajar di kampungku di daerah Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat SUMUT sana sudah tau cara “bolos” sekolah atau kegiatan apa yang akan dilakukan dalam rangka kegiatan “bolos” tersebut. Mereka belajar dari televisi ya sinetron. Gimana cara nge”fly”, mereka belajar juga dari sang sutrad yang punya sinetron itu....he he..


Astaghfirullah...sedemikian serunya ya.


Itu baru dari sinetron, belum lagi dari tontonan lain yang keluar dari produk "elektronik bermata satu" tersebut.


Bahkan ada satu pemahaman para ulama bahwa televisi itu adalah sang dazzal bermata satu yang sudah hadir saat ini dan siap menghancurkan UMAT MANUSIA.

Wallahu alam.


Nauzubillahi min Zalik..


Mungkin gak ya.. ada sutradara yang mau bikin film tv or sinetron seperti yang aku mau. Ya paling tidak agar anak2ku, keluargaku tidak terjerumus, bahkan mungkin untuk bangsaku ini. Kalau aku sutradara, akan buat sinetron cerita apa saja yang telah lolos sensor dan mendidik tetapi dengan tambahan :


1. setiap episode, sebelum dan sesudah episode, ada pesan dari sutradara/ustadz/para pemain, thd sinetron yang akan tayang or yang sudah ditayangkan


2. diantara jeda iklan ada pesan dari si pemeran antagonis bhw sifat dia yang jahat tadi mhn jangan ditiru, ini hanya cerita yg menuntut dia berperan demikian


3. sebutkan di dalam pesan, apa saja sanksi dari sisi agama or sanksi hukum bila melakukan perbuatan jahat tersebut.

4. semua pesan2 penting yang akan disampaikan sebaiknya lebih banyak diutarakan pada sebelum tayangan, karena pesan yang diakhir tayangan lebih banyak tidak ditonton, karena penonton mending ambil remote cari channel lain


Wah tambahannya banyak amat ya..

Gak ada yang nontonlah Bang, kalau cuma tambahan kayak gitu sih sutradara udah pada tau cuma gak mau bikin. Takut rugi karena gak laku, wong buktinya sampe sekarang gak mereka bikin. Dan jatah iklanpun berkurang, habis dipake buat nyampein pesan. "Haiya..plodusel wanyak lugi oo..", kata adik angkatku Akiong yang tinggal disebelah rumah.


ehm...ngomong2, sekarang, istriku dimana ya?


"Di kamar pa", kata ilham anakku yang nomor 2.


Alhamdulillah, akhirnya dia selesai juga nonton sinetron itu.

Oh, tidak.. ternyata dia nyambung nonton sinetron yang ada di TV lain.


"Di luar gak dapat siarannya Bang, karena cuma pake antenna dalam, kalau di sini kan pake antena luar". kata isteriku dengan santainya.

Alamak....

Sabtu, Februari 21, 2009

Marah

Semua orang bisa marah..
Aku bisa marah..
Kamu juga bisa marah..

Tapi marahlah dengan beradab…
Gak usah sambil menjerit..
Dengan suara perlahan juga aku dengar koq

Alangkah baiknya bila marah itu bisa kamu tahan
Aku juga sudah bisa menahan……………koq

Kamu tentu ingat Hadist Rasulullah :
“Termasuk hamba-hamba yang menjadi temanku di akhirat,
Salah satunya adalah orang yang tidak marah ketika saat itu ia pantas marah”.
Wallahu alam

Aku sudah lama tidak marah
Dan insya Allah sampai matipun tidak akan marah lagi
Beda kalau marah dalam jihad, itu boleh..
Cemberut itu bagiku bukanlah marah..

Memang wajahku begini…. “Ganteng”…tuih…
Cuma “tidak marah” lah yang bisa kubanggakan dari diriku
Kalau tampang tidak bisa kubanggakan

Kalau kamu yang buat peraturan lalu
Peraturan itu kamu sendiri yang langgar
Janganlah marah kalau diberi tahu
Sadarlah..

Kalau kamu merasa benar,
Cobalah tanya pada orang yang kamu anggap “orang tua”
Ceritakan dengan jujur masalahmu

Aku malah berharap kalau “orang tua” itu menyalahkan aku
Aku akan segera minta maaf kepadamu
Tapi, maukah minta maaf kalau ternyata kamu yang salah?
Ok, tak usah kamu minta maaf karena sudah kumaafkan
Cuma sadarlah
Janganlah masalah ini selalu kamu ulang terus.

Barusan tadi siang kamu bilang kalau kita hidup harus ikhlas
Tapi kalau dari sore tadi kamu ngoceh terus, apakah itu ikhlas?

Kalau marah tolong jangan sambil “membuang” segala yang ada
Kupikir memang barang yang kamu buang sudah tidak dipakai lagi,
Jadi kubantu membuangnya.
Eh ..kamu marah lagi

Maumu apa sih?...hah

Sifatku memang agak aneh..
Susah melupakan masalah yang baru terjadi..
Kamu bilang aku pendendam
Tidak juga..
Aku bisa “mengunci” mulutku untuk tidak bercerita padamu selama seminggu
Tidak masalah..
Dan aku tidak marah..

TIDAK MARAH….(koq hurup besar, berarti marah dong)..

KEYBOARDNYA RUSAK..
DARI TADI SUDAH NGGAK KUAT LAGI UNTUK DITAHAN…AMARAH INI
JADI NGETIKNYA DITEKAN KUAT……KUAT…..HAH…

Selasa, Februari 10, 2009

Aku Orang Kaya

Nggak seperti biasanya hari Jum’at ini aku sholat dengan teman yang satu ini. Biasanya aku sholat Jum’at di mesjid Perumahan Citra Batam, nama mesjidnya lupa.
Tapi kali ini aku diajak Zulkifli Idris, nama temanku, untuk sholat di ruang Cendana Hotel Novotel. Karena kupikir gak ada bedanya sholat Jum’at dimanapun Cuma bagiku kali ini sholat paling jauh jaraknya dengan kantorku di Batam Centre.

Keistimewaan pertama yang kudapat yaitu : sejuk ber-AC, cuma kami terlambat datang beberapa menit, dan khatib sudah khotbah di atas mimbar.

Bukan karena khusu’ tapi mungkin aku ngantuk hingga gak dengerin apa isi khutbah sang khatib, atau mungkin isi khutbahnya tidak menarik, Wallahu Alam.

Tapi menjelang selesai khutbah ada sisipan kalimat khatib yang buat aku “terbangun”. “Jika Anda tidak tahu berapa helai baju anda di lemari, berapa celana anda di lemari, berarti Anda adalah orang yang kaya”.

Sepanjang perjalanan pulang aku sudah tidak mendengar lagi apa omongan teman-teman di mobil. Aku hanya mikiran khutbah singkat yang tadi kudengar.

Alhamdulillah, aku ternyata kaya raya. Aku gak tau berapa jumlah baju dan celana yang ada di lemari. Aku juga gak tau berapa jumlah pakaian yang sudah menjadi kain lap di dapur, tidak terhitung.

Kenapa aku ga bersyukur ya, setiap hari banyak yang kuminta dan kuharap, do’a pada Allah dengan segala macam permintaan tapi yang dikasi baru ini dan itu, padahal bersyukur itu penting. Sudah banyak yang aku dapat dan tidak pernah kuhitung. Aku hanya sibuk menghitung apa saja yang belum kudapat.

Pernah aku berfikir kalau seandainya Allah SWT berhitung padaku, Dia memasang meteran di hidung untuk memberitahu berapa volume udara yang kuhirup, meteran di mata untuk menghitung berapa gigabyte yang kulihat, meteran di kaki, meteran di tangan dan lain lain. Berapa besar tagihan yang harus kita bayar? Bentuk tubuhpun sudah tidak indah lagi dipandang.

Bersyukurlah dan jalankan perintahNya. Satu minggu kita lupa untuk bersyukur, Allah tidak akan rugi. Tapi apa yang terjadi jika satu menit saja Allah lupa akan kita, kiamatlah dunia.

Kita sudah kaya koq. Kita boleh berdo’a dan minta apa saja kepada Allah SWT dan haraplah keridhoan Allah atas do’a yang dipanjatkan. Niscaya berkah dan rezeki akan kita dapatkan.

Tapi aku masih miskin sepatu ya Allah, karena aku masih bisa hitung jumlah sepatuku yang cuma empat. (?)

Senin, Februari 09, 2009

Mobil Eks Wanita

Waktu sudah sudah menunjukkan jam 17.05 wib, koq isteriku belum juga menjemputku. Padahal dia sudah janji tepat jam 17.00 sudah nyampe dikantorku dan rencana langsung mau belanja bulanan ke salah satu plaza di daerah Baloi. Tak sabar, akhirnya kutelepon isteriku. “Dimana sayang? Katanya jam 5, koq belum nongol?”. “Sebentar lagi nyampe bang”. Jawabnya. “Kayaknya mobil kita nih rusak, habis sudah digas tetap gak mau kencang”. Katanya lagi setengah membela diri.

Karena penasaran, aku tunggu di bundaran di luar kantor karena di dalam kantor sudah gak ada teman-teman kantorku lagi. Mereka pada main futsal kalau hari Jumat gini. Aku sih gak main, habis lupa bawa baju n udah kadung janji ama isteri mau belanja bareng.

10 menit kemudian isteriku pun nyampe di depan kantor. Dengan sigap dia keluar mobil dan mempersilahkan aku untuk pegang kemudi n isteriku ambil posisi di sebelah. Tapi tunggu dulu, sebelum menutup pintu, aku memcium bau terbakar. Eh velg ban belakang mobil panas setelah kupegang. Tanggap, kuhampiri isteriku dan bertanya. ”Hand break, dari rumah tadi nggak dilepas ya?”. ”E eh iya lupa, bang”, jawabnya sambil cengengesan.

Haahh..

Wanita selalu di identikkan dengan kelemah lembutan, kecantikan dan semua hal – hal yang indah. Jadi sebagian orang berfikir mobilnya akan cepat terjual jika menggunakan kata pamungkas dalam iklannya : ”Mobil Eks Wanita”.

Kenapa orang masih pake kata pamungkas itu ya? Padahal menurutku ”Eks Wanita” dapat diartikan ”Ancur Banget”. Aku punya teman wanita yang punya mobil tapi malah bumpernya bopeng disana sini padahal baru setahun dia beli, dibandingkan mobilku yang umurnya udah 12 tahun.

Aku pernah tanya teman kenapa masih ada orang jual mobil pake tulisan ”Mobil Eks Wanita”. Eh temanku malah jawabnya asik tapi gak nyambung. ”Yah enak dong, kalau aku malah kucari tempat jualnya atau paling tidak teleponan. Manalah tau yang ngelayani kita cewek, kan bisa kenalan”.

Sebulan yang lalu aku ikut teman yang ingin liat mobil yang dijual murah dan dalam iklannya ada tulisan ”eks wanita”. Seperti dugaanku sebelumnya, ya mohon maaf, kalau mobilnya bisa dibilang habis ikut reli Paris-Dakkar. Mesin ama body beda merk, sedangkan catnya kasar. Malah yang ngejual orang sekampungku, Batak. Wah.

Ya Allah, mohon ampun atas salahnya penilaianku pada ”Mobil Eks Wanita”.

Kamis, Februari 05, 2009

Tukang Sedekah

Ada yang cuma ngomong tapi tidak berbuat. Ada yang berbuat sedikit tapi ngomong banyak. Ada yang berbuat tapi tidak ngomong. Mana yang baik?


Kata sedekah berasal dari bahasa arab shadaqa yang artinya benar. Menurut syari’at, sedakah berarti segala pemberian amal derma di jalan Allah. Perngertian sedekah sama dengan pengertian infak. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedangkan sedekah memiliki arti lebih luas, yaitu menyangkut juga hal yang non-materi.


Mengapa saya menyebut Tukang Sedekah? Menurut saya, Tukang adalah pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang dilakukan dengan jerih payah sendiri tanpa merugikan orang lain, tentu hasil yang didapat pun terasa puas untuk dinikmati. Tukang Bakso, Tukang Becak, Tukang Las, dll. Kalau Sedekah hasilnya bisa kita nikmati di dunia dan akhirat. Di dunia akan dimudahkan rezeki di mendapat keridhoan Allah SWT di akhirat.


Janji Allah akan memurahkan rezeki bagi orang yang bersedekah tertera pada surat Al An’aam ayat 160 yang berbunyi, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”


Copet tidak berhak menggunakan kata Tukang, yaitu Tukang Copet. Gimana kalau pengemis atau Tukang Ngemis ? yah, Gimana ya..?


”Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”. (HR. Ath-Thabrani).


Jangan berfikir kalau sedekah itu dengan memberikan uang yang banyak kepada orang miskin atau yang membutuhkan tapi cobalah dengan latihan ”kecil” yaitu niatkan kalau setiap hari Anda memberikan seribu rupiah saja kepada pengemis atau Tukang Koran di pinggir jalan. Biasanya perasaan ria hampir tidak ada dibanding anda seminggu sekali atau sebulan sekali memberikan infak sekian puluh/ratus ribu.


Dalam satu diskusi ttg sedekah, ada yang bertanya apakah donor darah juga sedekah? Sang ustad menjawab :”menolong nyawa orang tentu pahalanya besar sekali, apalagi mendonor darah utk orang yang berperang / berjihad di jalan Allah, tentu pahala yang didapat adalah pahala jihad. Wah..


Ada orang nyeletuk :”Yah, saya gak ada uang untuk sedekah, jadi gimana pak?

”Senyummu adalah sedekah, sopan santunmu juga sedekah”.


Kalau melihat di Siaran TV pada bulan puasa lalu, Ustad Yusuf Mansur selalu berpesan dalam tiap khutbahnya, yang kira-kira kalau diterjemahkan bebas : ”Kalau mau kaya ya Sedekah”.