Nggak seperti biasanya hari Jum’at ini aku sholat dengan teman yang satu ini. Biasanya aku sholat Jum’at di mesjid Perumahan Citra Batam, nama mesjidnya lupa.
Tapi kali ini aku diajak Zulkifli Idris, nama temanku, untuk sholat di ruang Cendana Hotel Novotel. Karena kupikir gak ada bedanya sholat Jum’at dimanapun Cuma bagiku kali ini sholat paling jauh jaraknya dengan kantorku di Batam Centre.
Keistimewaan pertama yang kudapat yaitu : sejuk ber-AC, cuma kami terlambat datang beberapa menit, dan khatib sudah khotbah di atas mimbar.
Bukan karena khusu’ tapi mungkin aku ngantuk hingga gak dengerin apa isi khutbah sang khatib, atau mungkin isi khutbahnya tidak menarik, Wallahu Alam.
Tapi menjelang selesai khutbah ada sisipan kalimat khatib yang buat aku “terbangun”. “Jika Anda tidak tahu berapa helai baju anda di lemari, berapa celana anda di lemari, berarti Anda adalah orang yang kaya”.
Sepanjang perjalanan pulang aku sudah tidak mendengar lagi apa omongan teman-teman di mobil. Aku hanya mikiran khutbah singkat yang tadi kudengar.
Alhamdulillah, aku ternyata kaya raya. Aku gak tau berapa jumlah baju dan celana yang ada di lemari. Aku juga gak tau berapa jumlah pakaian yang sudah menjadi kain lap di dapur, tidak terhitung.
Kenapa aku ga bersyukur ya, setiap hari banyak yang kuminta dan kuharap, do’a pada Allah dengan segala macam permintaan tapi yang dikasi baru ini dan itu, padahal bersyukur itu penting. Sudah banyak yang aku dapat dan tidak pernah kuhitung. Aku hanya sibuk menghitung apa saja yang belum kudapat.
Pernah aku berfikir kalau seandainya Allah SWT berhitung padaku, Dia memasang meteran di hidung untuk memberitahu berapa volume udara yang kuhirup, meteran di mata untuk menghitung berapa gigabyte yang kulihat, meteran di kaki, meteran di tangan dan lain lain. Berapa besar tagihan yang harus kita bayar? Bentuk tubuhpun sudah tidak indah lagi dipandang.
Bersyukurlah dan jalankan perintahNya. Satu minggu kita lupa untuk bersyukur, Allah tidak akan rugi. Tapi apa yang terjadi jika satu menit saja Allah lupa akan kita, kiamatlah dunia.
Kita sudah kaya koq. Kita boleh berdo’a dan minta apa saja kepada Allah SWT dan haraplah keridhoan Allah atas do’a yang dipanjatkan. Niscaya berkah dan rezeki akan kita dapatkan.
Tapi aku masih miskin sepatu ya Allah, karena aku masih bisa hitung jumlah sepatuku yang cuma empat. (?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar