Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Sabtu, Februari 21, 2009

Marah

Semua orang bisa marah..
Aku bisa marah..
Kamu juga bisa marah..

Tapi marahlah dengan beradab…
Gak usah sambil menjerit..
Dengan suara perlahan juga aku dengar koq

Alangkah baiknya bila marah itu bisa kamu tahan
Aku juga sudah bisa menahan……………koq

Kamu tentu ingat Hadist Rasulullah :
“Termasuk hamba-hamba yang menjadi temanku di akhirat,
Salah satunya adalah orang yang tidak marah ketika saat itu ia pantas marah”.
Wallahu alam

Aku sudah lama tidak marah
Dan insya Allah sampai matipun tidak akan marah lagi
Beda kalau marah dalam jihad, itu boleh..
Cemberut itu bagiku bukanlah marah..

Memang wajahku begini…. “Ganteng”…tuih…
Cuma “tidak marah” lah yang bisa kubanggakan dari diriku
Kalau tampang tidak bisa kubanggakan

Kalau kamu yang buat peraturan lalu
Peraturan itu kamu sendiri yang langgar
Janganlah marah kalau diberi tahu
Sadarlah..

Kalau kamu merasa benar,
Cobalah tanya pada orang yang kamu anggap “orang tua”
Ceritakan dengan jujur masalahmu

Aku malah berharap kalau “orang tua” itu menyalahkan aku
Aku akan segera minta maaf kepadamu
Tapi, maukah minta maaf kalau ternyata kamu yang salah?
Ok, tak usah kamu minta maaf karena sudah kumaafkan
Cuma sadarlah
Janganlah masalah ini selalu kamu ulang terus.

Barusan tadi siang kamu bilang kalau kita hidup harus ikhlas
Tapi kalau dari sore tadi kamu ngoceh terus, apakah itu ikhlas?

Kalau marah tolong jangan sambil “membuang” segala yang ada
Kupikir memang barang yang kamu buang sudah tidak dipakai lagi,
Jadi kubantu membuangnya.
Eh ..kamu marah lagi

Maumu apa sih?...hah

Sifatku memang agak aneh..
Susah melupakan masalah yang baru terjadi..
Kamu bilang aku pendendam
Tidak juga..
Aku bisa “mengunci” mulutku untuk tidak bercerita padamu selama seminggu
Tidak masalah..
Dan aku tidak marah..

TIDAK MARAH….(koq hurup besar, berarti marah dong)..

KEYBOARDNYA RUSAK..
DARI TADI SUDAH NGGAK KUAT LAGI UNTUK DITAHAN…AMARAH INI
JADI NGETIKNYA DITEKAN KUAT……KUAT…..HAH…

Selasa, Februari 10, 2009

Aku Orang Kaya

Nggak seperti biasanya hari Jum’at ini aku sholat dengan teman yang satu ini. Biasanya aku sholat Jum’at di mesjid Perumahan Citra Batam, nama mesjidnya lupa.
Tapi kali ini aku diajak Zulkifli Idris, nama temanku, untuk sholat di ruang Cendana Hotel Novotel. Karena kupikir gak ada bedanya sholat Jum’at dimanapun Cuma bagiku kali ini sholat paling jauh jaraknya dengan kantorku di Batam Centre.

Keistimewaan pertama yang kudapat yaitu : sejuk ber-AC, cuma kami terlambat datang beberapa menit, dan khatib sudah khotbah di atas mimbar.

Bukan karena khusu’ tapi mungkin aku ngantuk hingga gak dengerin apa isi khutbah sang khatib, atau mungkin isi khutbahnya tidak menarik, Wallahu Alam.

Tapi menjelang selesai khutbah ada sisipan kalimat khatib yang buat aku “terbangun”. “Jika Anda tidak tahu berapa helai baju anda di lemari, berapa celana anda di lemari, berarti Anda adalah orang yang kaya”.

Sepanjang perjalanan pulang aku sudah tidak mendengar lagi apa omongan teman-teman di mobil. Aku hanya mikiran khutbah singkat yang tadi kudengar.

Alhamdulillah, aku ternyata kaya raya. Aku gak tau berapa jumlah baju dan celana yang ada di lemari. Aku juga gak tau berapa jumlah pakaian yang sudah menjadi kain lap di dapur, tidak terhitung.

Kenapa aku ga bersyukur ya, setiap hari banyak yang kuminta dan kuharap, do’a pada Allah dengan segala macam permintaan tapi yang dikasi baru ini dan itu, padahal bersyukur itu penting. Sudah banyak yang aku dapat dan tidak pernah kuhitung. Aku hanya sibuk menghitung apa saja yang belum kudapat.

Pernah aku berfikir kalau seandainya Allah SWT berhitung padaku, Dia memasang meteran di hidung untuk memberitahu berapa volume udara yang kuhirup, meteran di mata untuk menghitung berapa gigabyte yang kulihat, meteran di kaki, meteran di tangan dan lain lain. Berapa besar tagihan yang harus kita bayar? Bentuk tubuhpun sudah tidak indah lagi dipandang.

Bersyukurlah dan jalankan perintahNya. Satu minggu kita lupa untuk bersyukur, Allah tidak akan rugi. Tapi apa yang terjadi jika satu menit saja Allah lupa akan kita, kiamatlah dunia.

Kita sudah kaya koq. Kita boleh berdo’a dan minta apa saja kepada Allah SWT dan haraplah keridhoan Allah atas do’a yang dipanjatkan. Niscaya berkah dan rezeki akan kita dapatkan.

Tapi aku masih miskin sepatu ya Allah, karena aku masih bisa hitung jumlah sepatuku yang cuma empat. (?)

Senin, Februari 09, 2009

Mobil Eks Wanita

Waktu sudah sudah menunjukkan jam 17.05 wib, koq isteriku belum juga menjemputku. Padahal dia sudah janji tepat jam 17.00 sudah nyampe dikantorku dan rencana langsung mau belanja bulanan ke salah satu plaza di daerah Baloi. Tak sabar, akhirnya kutelepon isteriku. “Dimana sayang? Katanya jam 5, koq belum nongol?”. “Sebentar lagi nyampe bang”. Jawabnya. “Kayaknya mobil kita nih rusak, habis sudah digas tetap gak mau kencang”. Katanya lagi setengah membela diri.

Karena penasaran, aku tunggu di bundaran di luar kantor karena di dalam kantor sudah gak ada teman-teman kantorku lagi. Mereka pada main futsal kalau hari Jumat gini. Aku sih gak main, habis lupa bawa baju n udah kadung janji ama isteri mau belanja bareng.

10 menit kemudian isteriku pun nyampe di depan kantor. Dengan sigap dia keluar mobil dan mempersilahkan aku untuk pegang kemudi n isteriku ambil posisi di sebelah. Tapi tunggu dulu, sebelum menutup pintu, aku memcium bau terbakar. Eh velg ban belakang mobil panas setelah kupegang. Tanggap, kuhampiri isteriku dan bertanya. ”Hand break, dari rumah tadi nggak dilepas ya?”. ”E eh iya lupa, bang”, jawabnya sambil cengengesan.

Haahh..

Wanita selalu di identikkan dengan kelemah lembutan, kecantikan dan semua hal – hal yang indah. Jadi sebagian orang berfikir mobilnya akan cepat terjual jika menggunakan kata pamungkas dalam iklannya : ”Mobil Eks Wanita”.

Kenapa orang masih pake kata pamungkas itu ya? Padahal menurutku ”Eks Wanita” dapat diartikan ”Ancur Banget”. Aku punya teman wanita yang punya mobil tapi malah bumpernya bopeng disana sini padahal baru setahun dia beli, dibandingkan mobilku yang umurnya udah 12 tahun.

Aku pernah tanya teman kenapa masih ada orang jual mobil pake tulisan ”Mobil Eks Wanita”. Eh temanku malah jawabnya asik tapi gak nyambung. ”Yah enak dong, kalau aku malah kucari tempat jualnya atau paling tidak teleponan. Manalah tau yang ngelayani kita cewek, kan bisa kenalan”.

Sebulan yang lalu aku ikut teman yang ingin liat mobil yang dijual murah dan dalam iklannya ada tulisan ”eks wanita”. Seperti dugaanku sebelumnya, ya mohon maaf, kalau mobilnya bisa dibilang habis ikut reli Paris-Dakkar. Mesin ama body beda merk, sedangkan catnya kasar. Malah yang ngejual orang sekampungku, Batak. Wah.

Ya Allah, mohon ampun atas salahnya penilaianku pada ”Mobil Eks Wanita”.

Kamis, Februari 05, 2009

Tukang Sedekah

Ada yang cuma ngomong tapi tidak berbuat. Ada yang berbuat sedikit tapi ngomong banyak. Ada yang berbuat tapi tidak ngomong. Mana yang baik?


Kata sedekah berasal dari bahasa arab shadaqa yang artinya benar. Menurut syari’at, sedakah berarti segala pemberian amal derma di jalan Allah. Perngertian sedekah sama dengan pengertian infak. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedangkan sedekah memiliki arti lebih luas, yaitu menyangkut juga hal yang non-materi.


Mengapa saya menyebut Tukang Sedekah? Menurut saya, Tukang adalah pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang dilakukan dengan jerih payah sendiri tanpa merugikan orang lain, tentu hasil yang didapat pun terasa puas untuk dinikmati. Tukang Bakso, Tukang Becak, Tukang Las, dll. Kalau Sedekah hasilnya bisa kita nikmati di dunia dan akhirat. Di dunia akan dimudahkan rezeki di mendapat keridhoan Allah SWT di akhirat.


Janji Allah akan memurahkan rezeki bagi orang yang bersedekah tertera pada surat Al An’aam ayat 160 yang berbunyi, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”


Copet tidak berhak menggunakan kata Tukang, yaitu Tukang Copet. Gimana kalau pengemis atau Tukang Ngemis ? yah, Gimana ya..?


”Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”. (HR. Ath-Thabrani).


Jangan berfikir kalau sedekah itu dengan memberikan uang yang banyak kepada orang miskin atau yang membutuhkan tapi cobalah dengan latihan ”kecil” yaitu niatkan kalau setiap hari Anda memberikan seribu rupiah saja kepada pengemis atau Tukang Koran di pinggir jalan. Biasanya perasaan ria hampir tidak ada dibanding anda seminggu sekali atau sebulan sekali memberikan infak sekian puluh/ratus ribu.


Dalam satu diskusi ttg sedekah, ada yang bertanya apakah donor darah juga sedekah? Sang ustad menjawab :”menolong nyawa orang tentu pahalanya besar sekali, apalagi mendonor darah utk orang yang berperang / berjihad di jalan Allah, tentu pahala yang didapat adalah pahala jihad. Wah..


Ada orang nyeletuk :”Yah, saya gak ada uang untuk sedekah, jadi gimana pak?

”Senyummu adalah sedekah, sopan santunmu juga sedekah”.


Kalau melihat di Siaran TV pada bulan puasa lalu, Ustad Yusuf Mansur selalu berpesan dalam tiap khutbahnya, yang kira-kira kalau diterjemahkan bebas : ”Kalau mau kaya ya Sedekah”.